Minggu, 30 Januari 2011

Misteri Danau Berwarna Biru Neon di Australia

Berenang seharusnya memberikan suasana yang sehat bagi raga kita. Tetapi, belum tentu demikian halnya jika Anda berenang di kolam misterius ini. Kulit Anda bisa seketika berubah menjadi biru neon usai berenang di danau itu.


"Rasanya seperti kami sedang bermain dengan cat radioaktif," kata Phil Hart yang menangkap gambar fenomena aneh ketika teman-temannya muncul dari sebuah danau di suatu malam.

Apa yang membuat air di tepi danau itu menyala dalam kegelapan? Ya, air berwarna terang di saat gelap itu tidak muncul dengan sendirinya. Ia tercipta karena reaksi kimia yang disebut biopendar (bioluminescence), yang muncul saat konsentrasi mikro-organisme di dalam air terganggu secara alamiah.

Phil, 34 tahun, meletakkan kameranya dengan penyanggah kaki tiga dengan kecepatan shutter lambat. Lalu, dia kemudian melempar butiran pasir dan batu sehingga kamera dapat menangkap gambar bintik-bintik air biru sebanyak mungkin.




Gambar-gambar ini terlihat sangat menakjubkan. Warnanya berubah ketika konsentrasi mikro-organisme Noctiluca Scintillans di dalam air tidak normal, jauh lebih tinggi dari biasanya. Phil dan teman-temannya mengambil gambar itu di Danau Gippsland, Victoria, Australia.

"Berada di sana dan melihat biopendar yang begitu memukau adalah kesempatan yang sangat langka," ujar Phil. "Saya di sini sebagai direktur program di sebuah organisasi yang secara rutin mengadakan agenda berkemah di sekitar Danau Gippsland sejak 50 tahun lalu. Dan, belum pernah ada yang dapat melihat biopendar seterang ini."


Seperti yang disebutkan, fenomena ini disebabkan tingginya konsentrasi mikro-organisme yang tinggi. Hal ini diyakini sebagai hasil dari kombinasi kebakaran hutan dan banjir di sekitar danau, di mana secara tidak langsung meningkatkan kadar nutrisi di dalam air yang dapat menghidupkan organisme.

"Ini tidak akan terjadi lagi dalam hidup saya," tutur Phil. "Saya merasa beruntung karena telah melihatnya dan berhasil merekam gambar tersebut dengan kamera saya."

"Warna biru cerah tidak hanya terlihat dengan mata kepala saya saja, tetapi juga dengan kamera saya. Ketika mengambil fotonya pertama kali, saya hampir tidak percaya melihat orang-orang di air tampak aneh," pungkas pria asal Melbourne itu.


Sumber: teknologi.vivanews.com

Nick Vujicic, (www.lifewithoutlimbs.com)

video platformvideo managementvideo solutionsvideo player

Senin, 24 Januari 2011

MUSE - Butterflies and Hurricanes

MUSE - Butterflies and Hurricanes

Change Everything you are
And everything you were
Your number has been called

Fights and battles have begun
Revenge will surely come
Your hard times are ahead

Best, you've got to be the best
you've got to change the world
And use this change to be heard
Your time is now

Change
Everything you are
And everything you were
Your number has been called


Fights and battles have begun
And revenge will surely come
Your hard times are ahead

Best, you've got to be the best
you've got to change the world
And use this change to be heard
Your time is now

Don't let yourself down
And don't let yourself go
Your last chance has arrived

Best, you've got to be the best
you've got to change the world
And use this change to be heard
Your time is now


Download : "Butterflies and Hurricanes"

Jumat, 21 Januari 2011

Nick Vujicic, "no arms, no legs, No Worries.."



Nick Vujicic, "No Arms, No Legs, No Worries."


Inilah cerita dari seorang pria tampan dan cerdas, serta bersuara indah, yang dilahirkan tanpa kedua lengan dan kedua kaki. Namun ia tetap bersemangat dan bahagia dalam menjalani hidupnya. Ia jago main golf, berselancar, dan berenang. Terlebih, ia juga sukses dalam karirnya. Nick Vujicic (26 tahun), pria Serbia kelahiran Australia itu, menurut saya, sangat luar biasa!

Nick lahir di sebuah rumah sakit di Kota Melbourne pada tanggal 4 Desember 1982. Orangtuanya sangat terkejut ketika melihat keadaan putra mereka yang lahir tanpa dua lengan dan dua kaki. Menurut dokter yang menanganginya, Nick terkena penyakit Tetra-amelia yang sangat langka. Kondisi ini kontan membuat ayah Nick (seorang pemuka agama dan programmer komputer) dan ibu Nick (seorang perawat) bertanya-tanya dalam hati, kesalahan besar apa yang telah mereka perbuat hingga putranya terlahir tanpa anggota-anggota tubuh. Tak jarang, mereka menyalahkan diri sendiri atas keadaan Nick.

Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Ayah dan ibu Nick melihat putranya, biarpun cacat tubuh, tetap tumbuh kuat, sehat, dan ceria - sama seperti anak-anak lainnya. Dan, Nick kecil terlihat begitu tampan serta menggemaskan! Matanya pun sangat indah dan menawan. Maka, mereka mulai bisa menerima keadaan putranya, mensyukuri keberadaannya, dan segera mengajarinya untuk hidup mandiri.


Nick memiliki sebuah telapak kaki kecil di dekat pinggul kirinya. Sang ayah membimbingnya untuk berdiri, menyeimbangkan tubuh, dan berenang sejak Nick berusia 18 bulan. Kemudian, dengan tekun dan sabar, sejak usia 6 tahun, Nick belajar menggunakan jari-jari kakinya untuk menulis, mengambil barang, dan mengetik. Kini, Nick menyebut telapak kakinya yang berharga itu sebagai "my chicken drumstick."

Agar bisa hidup lebih mandiri, kuat secara mental, dan bisa bergaul dengan luwes, ibu Nick memasukkan putranya ke sekolah biasa. Segera saja, Nick menyadari bahwa keadaannya sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Ia juga mengalami berbagai penolakan, ejekan, dan gertakan dari teman-teman sekolahnya. Hal ini membuatnya merasa begitu sedih dan putus asa. Pada usia 8 tahun, Nick sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun, kasih dan dukungan orangtuanya, serta hiburan dari para sahabatnya, mampu membuat Nick mengenyahkan pikiran tersebut. Ia menjadi lebih bijaksana dan berani dalam menjalani kehidupan.

Pada suatu pagi, saat usia 12 tahun, Nick mendapat pengalaman tak terlupakan. Saat bangun dan membuka matanya, tiba-tiba saja ia menyadari betapa beruntungnya dirinya. Ia sehat, serta punya keluarga dan para sahabat yang menyayanginya. Ia juga hidup dalam keluarga yang berkecukupan.

Setahun kemudian, ketika membaca surat kabar, Nick dan ibunya menemukan sebuah artikel yang sangat menggugah jiwanya. Artikel itu, berkisah tentang seorang pria cacat tubuh yang mampu melakukan hal-hal hebat, termasuk menolong banyak orang. "Pada saat itulah, saya menyadari bahwa Tuhan memang menciptakan kita untuk berguna bagi orang lain. Saya memutuskan untuk bersyukur, bukannya marah, atas keadaan diri sendiri! Saya juga berharap, suatu saat bisa menjadi seperti pria luar biasa itu-yakni bisa menolong dan menginspirasi banyak orang!" demikian ujar Nick, dalam sebuah wawancara.

Untuk meraih mimpinya, Nick belajar dengan giat. Otak yang encer, membantunya untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Segera setelah itu, ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs' (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh), yang didirikannya, pada usia 17 tahun, untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi.


Kini, Nick Vujicic adalah motivator/pembicara internasional yang gilang-gemilang. Ia sudah berkeliling ke lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk Indonesia), untuk memotivasi lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda. Berkali-kali, ia diwawancarai oleh stasiun televisi dengan jangkauan internasional, seperti ABC (pada 28 Maret 2008). Produknya yang terkenal adalah DVD motivasi "Life's Greater Purpose", "No Arms, No Legs, No Worries", serta film "The Butterfly Circus."

*NICK PERCAYA PADA KUASA TUHAN YANG TAK TERBATAS

Secara fakta ambisi-ambisi Nick tampak terlalu muluk, amat sulit untuk dapat diraih begitu saja oleh seorang seperti dia, yang mempunyai banyak rintangan-rintangan jasmani. Tetapi sekarang, semenjak Tuhan menyatakan diri-Nya dalam hidup Nick, ia mempunyai iman dan pandangan yang amat berbeda, yang positif sekali. Ia yakin semuanya akan dapat dicapai olehnya, karena Tuhan sendiri yang akan memungkinkan hal-hal tersebut terjadi. Pertama-tama hasrat untuk menjadi seorang tamu pembicara dan ‘Motivational Speakerbertaraf antarbangsa sudah mulai dipenuhi oleh Tuhan.


"Saya telah memberikan berbagai jenis motivasi kepada orang-orang, berdasarkan pengalaman hidup saya," pungkas Nick di akhir wawancara. "Namun, ada satu hal yang selalu saya katakan pada mereka: ‘Terimalah dan cintai diri kamu sendiri.' Jika satu orang saja bisa melakukannya, kemudian merasa lebih bersemangat dalam menjalani hidup serta ingin berguna bagi orang lain, saya merasa bahwa sebagian tugas saya di dunia ini telah terselesaikan."


"If the world thinks you're not good enough, it's lie, you know. Get the second opinion.." ~Nick Vujicic~

Rabu, 19 Januari 2011

KUMON

Sejarah Metode Kumon

Setengah abad yang lalu, cinta seorang ayah kepada anaknya telah melahirkan Metode Kumon.

Almarhum Toru Kumon mengembangkan bentuk awal Metode Kumon pada 1954 ketika ia menjadi guru matematika SMA. Pada waktu itu, istri Toru Kumon, Teiko, memintanya untuk melihat pelajaran Aritmetika untuk kelas 2SD dari anak tertuanya, Takeshi, karena ia tidak puas dengan hasil ulangannya.

Materi belajar yang ditulis dengan tangan pada kertas ukuran A5

Materi belajar yang diciptakan oleh seorang guru matematika SMA untuk anaknya.

Tujuan Toru Kumon adalah menciptakan sekumpulan soal yang dapat dikerjakan Takeshi secara bertahap secara mandiri, yang memungkinkan ia mengembangkan kemampuannya secara bertahap. Setelah melalui banyak trial and error, ia membuat serangkaian materi belajar yang ditulis dengan tangan pada kertas ukuran A5.

Memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat

Menguasai berhitung adalah kunci untuk maju ke materi Matematika SMA.

Fitur dasar dari materi ini adalah memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat, yang memungkinkan Takeshi maju secepat mungkin ke materi Matematika SMA. Berdasarkan pengalamannya sebagai guru Matematika SMA, Toru Kumon yakin bahwa menguasai berhitung adalah kunci yang memungkinkan anaknya untuk nantinya menerapkan konsep-konsep Matematika.


"Kumon percaya bahwa semua anak memiliki potensi tak terbatas!"

Kumon percaya bahwa adalah tugas para pendidik untuk menggali potensi tersembunyi pada anak-anak.

Pada saat itu, Toru Kumon terus membuat materi belajar ini setiap harinya. Melalui proses ini, filosofi dibalik Metode Kumon muncul, yaitu pengembangan secara optimum dari kemampuan setiap individu, tak bergantung pada usia atau tingkatan kelas – menggali potensi. Toru Kumon percaya bahwa apa yang mungkin bagi seorang anak adalah mungkin juga bagi anak-anak yang lain. Karenanya, ia mulai menawarkan kesempatan untuk belajar dengan metode ini kepada sebanyak mungkin anak.


sumber-> "http://my.kumonglobal.com"